Kerusakan Jalinsum Lampung: BPJN Dikritik Kurang Proaktif

Konvoi truk di Jalan Lintas Sumatera, Lampung Tengah, Selasa dini hari, 22 Juli 2025. -FOTO FAHROZY IRSAN TONI/RADARLAMPUNG.CO.ID-
LAMPUNG.DISWAY.ID - Kerusakan jalan lintas Sumatera (Jalinsum) di Lampung, khususnya ruas Bandar Lampung-Way Kanan, menuai kritik dari masyarakat.
Banyak yang menilai bahwa Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung kurang proaktif dalam menangani masalah ini.
Selain hanya fokus pada perbaikan jalur yang rusak, BPJN dinilai tidak memiliki ketegasan dalam upaya mencegah kerusakan jalan.
Seorang sopir travel yang kerap melintasi Jalinsum mengungkapkan kekecewaannya terhadap lambatnya penanganan kerusakan jalan.
BACA JUGA:Kopdes Merah Putih, Wujudkan Kemerdekaan Sejati Melalui Pemerataan Ekonomi
"Wajar saja kalau BPJN malah senang Jalinsum rusak. Kan, anggaran perbaikan setiap tahunnya tidak sedikit," ujarnya.
Kepala BPJN Lampung, Susan Novelia, menyatakan bahwa kerusakan Jalinsum disebabkan oleh angkutan overkapasitas atau over dimension over load (ODOL).
Namun, sebagaimana melansir Radar Lampung (Grup LAMPUNG.DISWAY.ID), pernyataan Susan terkesan normatif dan hanya fokus pada perbaikan jalan yang rusak.
Susan menyebutkan bahwa setiap tahunnya penanganan kerusakan Jalinsum dilakukan secara bertahap.
BACA JUGA:Presiden Prabowo: Kemerdekaan Sejati Adalah Kemerdekaan Ekonomi
Pada tahun 2024, BPJN Lampung melakukan preservasi jalan dan jembatan ruas batas Sumatera Selatan - Simpang Empat tahap I, dengan perbaikan rekonstruksi jalan sepanjang 5,1 Km menggunakan rigid beton.
Untuk tahun anggaran 2025-2027, BPJN berencana melakukan perbaikan berupa rekonstruksi menggunakan rigid beton dengan total panjang 17,63 Km.
Lalu, untuk pelaksanaan pemeliharaan rutin jalan sudah dimulai.
Tetapi untu perbaikan rekonstruksi tahun anggaran 2025-2027, menurutnya sempat tertunda akibat adanya efisiensi.
Sumber: