Dialog Harus Menjadi Jalan Keluar dari Konflik

Dialog Harus Menjadi Jalan Keluar dari Konflik--
Oleh Teguh Anantawikrama
LAMPUNG.DISWAY.ID - Indonesia sedang berada di persimpangan. Ketegangan sosial, politik, maupun ekonomi tidak bisa kita abaikan. Dalam situasi seperti ini, ada satu kebenaran yang harus kita pegang: konflik tidak bisa diselesaikan dengan kekerasan, tetapi dengan dialog.
Dialog antara pemerintah, organisasi masyarakat, partai politik, dunia usaha, dan generasi muda bukan sekadar pilihan, melainkan keharusan. Hanya dengan duduk bersama, saling mendengar, dan mencari solusi kolektif, kita bisa membangun kembali kepercayaan serta meredakan perpecahan.
Namun, dialog tidak boleh dimaknai sebagai kelemahan. Mereka yang menjadi dalang kekerasan, kerusuhan, dan perpecahan harus dihukum dengan tegas. Keadilan adalah syarat mutlak bagi perdamaian. Tanpa akuntabilitas, rekonsiliasi hanya akan menjadi rapuh.
Di saat yang sama, kita tidak boleh lengah terhadap kebutuhan bangsa untuk segera menggerakkan kembali roda ekonomi. Dunia usaha perlu diberi ruang tumbuh, lapangan kerja harus tercipta, dan inovasi mesti terus didorong. Kebangkitan ekonomi bukan sekadar angka, tetapi harapan, martabat, dan kestabilan bagi jutaan keluarga.
Yang tak kalah penting adalah perbaikan layanan publik. Pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan administrasi dasar harus dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Jika negara tidak hadir dalam pelayanan, rasa kecewa akan berubah menjadi keresahan. Pelayanan publik yang efektif adalah pondasi persatuan nasional.
Bangsa ini telah berkali-kali melewati badai. Kita akan mampu menghadapinya lagi. Syaratnya jelas: kita harus mau berdialog, menegakkan keadilan, menggerakkan ekonomi, dan memastikan layanan publik berjalan untuk rakyat. Dialog bukan sekadar opsi, melainkan tanggung jawab kita demi masa depan Indonesia.
Sumber: