Dampak Penyimpangan Penggunaan Media Sosial dalam Kehidupan

Dampak Penyimpangan Penggunaan Media Sosial dalam Kehidupan

Dampak Penyimpangan Penggunaan Media Sosial dalam Kehidupan--

LAMPUNG.DISWAY.ID - Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Penyimpangan penggunaan media sosial mencakup berbagai perilaku negatif yang dapat merugikan individu maupun masyarakat.

Namun di balik manfaatnya, media sosial juga memunculkan berbagai penyimpangan yang berdampak negatif.

Beberapa contohnya adalah penyebaran hoaks, cyberbullying, penipuan online, dan kecanduan media sosial yang berdampak pada kesehatan mental.

Salah satu contoh nyata adalah viralnya video asusila diduga melibatkan mahasiswa Universitas Jambi (UNJA) yang menghebohkan masyarakat dalam beberapa hari terakhir.

BACA JUGA:

Video berdurasi 20 detik yang menampilkan sepasang pria dan wanita tanpa busana di kamar hotel tersebut dengan cepat menyebar luas di platform seperti TikTok dan WhatsApp.

Banyak warganet mengklaim bahwa pria dalam video adalah mantan Presiden Mahasiswa UNJA berinisial KN yang kini melanjutkan studi S2. Beredarnya video ini telah memicu keresahan di kalangan masyarakat dan mahasiswa UNJA, menunjukkan betapa cepatnya informasi sensitif dapat menyebar di media sosial.

Insiden ini juga mencerminkan penyimpangan lain yang kerap terjadi di media sosial, yaitu penyebaran konten tidak pantas seperti pornografi dan kekerasan.

Konten semacam ini dapat merusak moral dan nilai-nilai masyarakat, terutama bagi anak-anak dan remaja yang sangat rentan terhadap pengaruh negatif.

BACA JUGA:

Selain itu masih ada beberapa penyimpangan penggunaan media sosial, berikut rangkuman dari berbagai sumber: 

1. Penyebaran Hoaks dan Disinformasi

Salah satu penyimpangan terbesar adalah penyebaran hoaks dan disinformasi. Berita palsu dapat menyebar dengan cepat di platform seperti Facebook, Twitter, dan WhatsApp. Hal ini bisa menyebabkan kepanikan, kesalahpahaman, dan bahkan konflik.

Misalnya, hoaks tentang vaksin COVID-19 yang menyebar luas di media sosial menyebabkan ketidakpercayaan terhadap vaksin dan menghambat upaya pemerintah dalam mengendalikan pandemi.

Sumber: